Biokimia Ternak (Hati dan Otot)
Tinjauan Pustaka
Klik gambar untuk memperbesar | Klik gambar untuk memperbesar |
Hati merupakan
kelenjar terbesar dalam tubuh, memiliki fungsi kompleks antara lain pembentukan
empedu, penyimpanan dan pelepasan karbohidrat, metabolisme kholesterol,
pembentukan protein plasma dan berkaitan dengan metabolisme lemak (Ganong,
1999).
Otot jaringan mempunyai struktur dan fungsi sebagai penggerak. Otot
dibedakan menjadi dua yaitu otot skeletal (berhubungan dengan tulang) dan otot
yang tidak berhubungan dengan tulang misalnya otot jantung. Otot merupakan
komponen utama daging disamping itu daging mengandung jaringan ikat, epitel,
pembuluh darah, syaraf, dan lemak. Otot adalah jaringan yang mempunyai struktur
dan mempunyai fungsi utama sebagai penggerak. Ciri suatu otot mempunyai
hubungan erat dengan fungsinya. Otot yang berasosiasi dengan tulang disebut
otot skeletal. Jenis otot lain adalah otot yang tidak berhubungan dengan tulang
yaitu otot jantung yang bergaris-garis melintang dan otot halus (Soeparno,
1994).
Glikolisis merupakan suatu lintas pusat universal dari katabolisme glukosa,
tidak hanya di dalam hewan dan tumbuhan, tetapi juga di dalam banyak
mikroorganisme. Urutan glikolitik pada tiap spesies berbeda hanya dalam cara
pengaturan kecepatan reaksi dan dalam jalur metabolik, selanjutnya dari piruvat
yang terbentuk (Lehninger, 1991).
Asam laktat adalah suatu senyawa
yang dapat menurunkan pH sampai pada suatu titik yang mengakibatkan gangguan
serius pada fungsi sel. Salah satu gangguan yang ditimbulkannya adalah
menyebabkan kelelahan sehingga asam laktat sering disebut asam kelelahan (Lehninger,
1991).
Proses timbulnya asam laktat sebagai berikut:
Glukosa ➞ glikolisis ➞ Asam piruvat + NAD. H2 ➞ asam laktat + NAD + energi
(Lehninger, 1991).
Materi dan Metode
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah tabung
reaksi, sentrifuge, presipitat, penangas air, botol timbang, kertas saring,
vortex, lumping, dan spektrofotometer.
Bahan. Bahan yang digunakan adalah hati/daging, KOH, alkohol,
antron, TCA, CuSO4, aquadest, Ca(OH)2, H2SO4
pekat, dan larutan p-hidroksibipenil.
Metode
Penentuan
Kadar Glikogen
Sampel
hati/daging digiling dimasukkan dalam tabung reaksi yang telah diisi KOH.
Kemudian tabung dipanaskan sampai seluruh jaringan hancur dan volume tetap
dijaga 6 ml. larutan dipindah ke tabung sentrifuge dan ditambah alkohol,
dipanaskan sampai mulai mendidih kemudian didinginkan pada temperatur kamar
selama 2 jam. Larutan disentrifuge 2300 rpm selama 15 menit. Supernatan dibuang
dan presipitat dicuci dengan menambahkan 5 ml alkohol dan disentrifuge selama
15 menit dan diulang sekali lagi. Alkohol dihilangkan dengan memanaskan tabung
pada penangas air, sampel diencerkan antara 4 hingga 50 kali. Kemudian larutan
sampel yang telah diencerkan dimasukkan dalam tabung reaksi dan ditambahkan
larutan antron lalu divortex dan dididihkan selama 10 menit, dinginkan pada
suhu kamar. Setelah dingin ditera pada panjang gelombang 620 nm, dimana blanko
adalah aquadest dengan perlakuan sama.
Persamaan Y=
0,0175 + 77,2545 X, dimana Y = absorbansi, X = kadar glikogen.
Penentuan
Kadar Asam Laktat (Metode Barker and Summerson)
Sampel dimasukkan dalam botol
timbang yang sudah diberi TCA 10%. Lalu daging/hati dihancurkan dengan lumping
kemudian disaring dengan kertas saring dan filtrat ditampung pada tabung
sentrifuge. Kemudian ditambah TCA hingga volumenya menjadi 15 ml dan
disentrifuge. Supernatant dimasukkan dalam tabung sentrifuge dan ditambahkan
larutan CuSO4 ditambah aquadest hingga 10 ml. kemudian ditambah
Ca(OH)2. Larutan divortex dan biarkan 30 menit, sentrifuge 2300 rpm
selama 15 menit. Untuk blanko filtrat diganti dengan aquadest dengan perlakuan
yang sama. Kemudian supernatan ditambah CuSO4 dan H2SO4
pekat dan dididihkan selama 15 menit. Didinginkan dengan air es hingga suhu 20oC.
kemudian ditambahkan larutan p- hidroksibipenil dan diinkubasi pada suhu 30oC
selama 30 menit. Dididihkan selama 90 menit dan dinginkan. Ditera pada panjang
gelombang 560 nm dan masukkan persamaan.
Y = 0,0868 +
12,8198 X, dimana Y = absorbansi, X = kadar Asam laktat.
Hasil dan Pembahasan
Kadar Glikogen
Prinsip kerja dalam penentuan kadar
glikogen yaitu sampel hati dan daging direaksikan dengan larutan KOH, yang
berfungsi untuk memecah membran sel kemudian didihkan sampai seluruh jaringan
hancur. Selanjutnya, ditambahkan alkohol 95% untuk melarutkan lemak yang
terdapat dalam sampel. Larutan disentrifuge 2300 rpm selama 15 menit untuk
memisahkan larutan yang terbentuk antara endapan dan filtrat. Filtrat dibuang,
endapannya ditambahkan alkohol 60% agar kandungan
lemak sampel benar-benar larut, kemudian disentrifuge kembali untuk memisahkan
antara filtrat dengan endapan. Tabung dipanaskan untuk menghilangkan alkohol.
Endapannya ditambahkan aquades sampai volume 5 ml hingga larutan berwarna
hijau. Kemudian ditambah larutan antron 0,2% yang berfungsi untuk menghidrolisis karbohidrat menjadi glukosa. Selanjutnya
larutan dibaca absorbansinya dengan spektrofotometer pada panjang gelombang 620
nm, sehingga nilai tersebut bisa
digunakan untuk menghitung kadar glikogen dan asam laktat dalam larutan sampel
baik hati maupun daging.
Berdasarkan hasil praktikum yang dilakukan oleh kelompok 18, kadar glikogen yang terdapat pada sampel
daging dan hati sebesar 0,00385 mg/ml dan 0,0026 mg/ml. Sehingga dapat
dikatakan bahwa kadar glikogen dalam sampel daging dan hati tersebut tergolong
normal.Menurut Lehninger (1991) kadar glikogen daging dan hati
sebesar 0,0512% dan 0,00727%, perbedaan tersebut dapat disebabkan oleh beberapa
faktor diantaranya kualiatas daging dan hati yang digunakan, lama penyimpanan
daging dan hati, serta faktor pengenceran.
Kadar
asam Laktat
Prinsip kerjanya yaitu sampel hati
dan daging akan bereaksi dengan TCA sehinggga membran/jaringan sampel menjadi
hancur dan protein sampel mengendap. Setelah itu larutan disaring dengan kertas
saring agar filtrat dan endapannya terpisah. Filtrat ditampung pada tabung, kemudian
disentrifuge 10 menit, agar sisa-sisa endapan yang tertinggal tidak bercampur
dengan filtrat. Selanjutnya larutan ditimbang dan disentrifuge selama 15 menit.
Supernatan tersebut masih dimasukkan ke dalam tabung sentrifuge dan ditambah
larutan CuSO4 yang berfungsi
untuk mengendapkan protein dan senyawa lain, begitu juga dengan penambahan Ca(OH).
Selanjutnya larutan divortex supaya homogen lalu disentrifuge untuk memisahkan
endapan dan filtrat. Untuk dapat menentukan kadar asam laktat, supernatan
dicampur dengan CuSO4 dan H2SO4 pekat,
diencerkan 10x dan didihkan 5 menit. Didinginkan hingga suhu 200 C.
ditambah hidroksibipenil, diinkubasi 30 menit, didihkan 90 detik, didinginkan
kemudian dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 560 nm.
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, kadar asam laktat pada hati sebesar -0,0599
mg/ml sedangkan pada daging sebesar 0,369 mg/ml. Menurut Lehninger (1991) bahwa kadar asam
laktat daging dan hati sebesar 0,368% dan 0,0654%, perbedaan tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya kualiatas daging dan hati yang
digunakan, lama penyimpanan daging dan hati, serta faktor pengenceran.
Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang dilakukan, dapat diambil beberapa kesimpulan.
Kadar glikogen yang terdapat pada sampel daging dan hati sebesar 0,00385
mg/ml dan 0,0026 mg/ml sedangkan kadar asam laktat dalam hati dan daging sebesar -0,0599
mg/ml dan 0,369 mg/ml. Semakin besar massa dari glikogen maka semakin besar pula
pengencerannya, demikian sebaliknya jika pengenceran diperkecil maka massa dari
glikogen itu sendiri juga akan semakin kecil. Hal tersebut juga berlaku pada
perhitungan kadar asam laktat, semakin besar faktor pengencerannya maka berat
sampel dari asam laktat juga akan semakin besar, jika faktor pengencerannya
semakin kecil maka berat sampel juga akan diperkecil. Jadi, kadar asam laktat
dan kadar glikogen berbanding lurus dengan faktor pengenceran.
Lampiran 1
Perhitungan
Kadar Glikogen
Dagingbsp
Y=
0,0175 + 77,2545 X.
0,315 =
0,0175 + 77,2545 X
0,315 –
0,0175 = 77,2545 X
0,2975 =
77,2545 X
X = 0,2975 = 0,0385 mg/ml
77,2545
|
Hati
Y=
0,0175 + 77,2545 X.
0,224 =
0,0175 + 77,2545 X
0, 224 –
0,0175 = 77,2545 X
0,2065 =
X = 0,2065 = 0,0026 mg/ml
77,2545
|
Kadar Asam Laktat
Daging
Y=
0,00868 + 12,8198 X.
0,679 =
0,00868 + 12,8198 X
0,679 –
0,00868 = 12,8198 X
0,067032
= 12,8198 X
X = 0,067032
= 0,045 x 8 (FP)
12,8198
X =
-0,369 mg/ml
|
Hati
Y= 0,00868 + 12,8198 X
0,01 = 0,00868 + 12,8198 X
0,01 - 0,00868
= 12,8198 X
-0,0768
= 12,8198 X
X = -0,0768 = -0,0059
x 10 (FP)
12,8198
X =
-0,059 mg/ml
|
Lampiran 2
Tabel 1. Kadar
glikogen dalam hati dan daging
Kelompok
|
Absorbansi
|
Sampel
|
Blanko
|
0,015
|
-
|
17
|
0,596
|
Daging
|
18
|
0,191
|
Daging
|
19
|
0,606
|
Hati
|
20
|
0,199
|
Hati
|
21
|
0,192
|
Daging
|
22
|
0,192
|
Daging
|
23
|
0,617
|
Hati
|
24
|
0,201
|
Hati
|
Tabel 2. Kadar
asam laktat dalam hati dan daging
Kelompok
|
Absorbansi
|
Sampel
|
17
|
0,011
|
Hati
|
18
|
0,01
|
Hati
|
19
|
0,719
|
Daging
|
20
|
0,679
|
Daging
|
21
|
0,007
|
Hati
|
22
|
0,582
|
Hati
|
23
|
0,582
|
Daging
|
24
|
0,615
|
Daging
|
Comments
Post a Comment