Biokimia Nutrisi (Pengujian Aktivitas Lipase Serum)
Tinjauan Pustaka
Klik gambar untuk memperbesar |
Lipase merupakan kelompok enzim yang secara umum berfungsi pada hidrolisis
lemak, mono, di dan trigliseridda untuk menghasilkan asam lemK bebas dan
gliserol. Enzim ini juga digunakan untuk hidrolisis triasgliserol menjadi
diasil gliserol dan asam lemak bebas (Lhing-Zhi, 2007).
Salah satu
enzim yang bisa dihasilkan dari proses fermentasi adalah enzim lipase. Lipase
merupakan kelompok enzim yang secara umum berfungsi dalam hidrolisis lemak, mono-, di-, dan trigliserida
untuk menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol (Falony, et al., 2006).
Enzim ini juga digunakan dalam hidrolisis triasilgliserol (TAG) menghasilkan
diasilgliserol (DAG) dan asam lemak bebas (Putanto, et al., 2006).
Penentuan aktivitas enzim berdasarkan pada penguraian substrat oleh enzim.
Aktivitas enzim ditentukan dengan metode Vorderwulbeck. Satu aktivitas enzim
dihitung dari jumlah paranitrofenol yang diperoleh dari hidrolisis
paranitrofenil butirat 0,1 M (Vorderwulbeck, et.al, 1992). Enzim
adalah protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk mengkatalis reaksi
yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi itu banyak sekali maka
biokatalisator yang dibentuk jumlah maupun jenisnya tidak terhitung bayanknya
(Martoharsono, 1993).
Fungsi khusus enzim yaitu merendahkan energi aktivasi,
mempercepat reaksi pada suhun dan tekanan tetap tanpa mengubah besarnya tetapan
seimbangnya dan mengendalikan reaksi (Martoharsono, 1993).
Lipase dapat
dihasilkan dari tanaman, hewan, manusia, yeast, jamur, dan bakteri. Kelompok yeast
yang dapat manghasilkan lipase adalah dari Candida rugosa, dan dari
kelompok jamur adalah Aspergillus niger dan Penicillium aurantiogriseum.
Adapun pada kelompok bakteri, lipase yang dihasilkan adalah dari genera Bacillus,
Aeromonas, Pseudomonas, Alcaligenes, Arthrobacter, Chromobacterium, Serratia,
Vibrio, Aeromonas, dan Staphyloccus (Nurosid, 2008).
Protein serum, seperti
protein lainnya adalah amfoter dan dengan demikian dapat bergabung dengan asam
atau basa. Pada pH darah normal protein berperan sebagai asam dan bergabung
dengan kation (terutama natrium) (Harper et
al., 1981).
Fungsi
protein serum untuk mempertahankan keseimbangan osmotik darah yang beredar dan
di dalam ruang jaringan darah sebagai cadangan protein tubuh, transport zat-zat
yang tidak larut dalam plasma (Harper et
al., 1981).
Peningkatan kadar gama
globulin serum adalah khas untuk beberapa penyakit. Pada analisis,
globulin yang menonjol akan ditemukan sebagai satu jenis protein yang
susunannya mungkin aneh untuk satu pasien (Harper et al., 1981).
Berdasarkan nomenclature
dari International Union of Biochemistry, enzim lipase berfungsi mengkatalisis
trigliserida menjadi digliserida dan asam lemak. Hal ini brrarti
lipase sangat lambat kerjanya pada larutan lemak dalam air. Keaktifan lipase
dapat diketahui dengan mengikuti habis atau timbulnya substrat. Produk hidrolisis asam lemak bebas.
Keaktifan lipase dapat diukur langsung maupun tidak langsung dengan mengetahui
habisnya substrat (Winarno, 1986).
Tergantung dari asal dan substratnya, keaktifan optimum lipase sangat
tergantung pada pH dan suhu. Keaktifan lipase tergantung juga dari senyawa
pengemulsi yang digunakan dan ada tidaknya garam dalam substrat. Suhu optimal
lipase pada umumnya berkisar antara 30° dan 40°C (Winarno, 1986).
Lipase pankreas ternyata mampu menghidrolisis ester dari alkohol primer dan
ternyata ester alkohol dalam bentuk gliseral merupakan substrat yang lebih
cocok. Lipase panrkeas yang lebih menyukai hidrolisis ester dari asam lemak
yang tidak jenuh, yaitu yang masih mengandung ikatan rangkap (Winarno, 1986).
Enzim adalah protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk
mengkatalis reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi itu banyak
sekali maka biokatalisator yang dibentuk jumlah maupun jenisnya tidak terhitung
bayanknya (Martoharsono, 1993).
Fungsi khusus enzim yaitu merendahkan energi aktivasi, mempercepat reaksi
pada suhun dan tekanan tetap tanpa mengubah besarnya tetapan seimbangnya dan
mengendalikan reaksi (Martoharsono, 1993).
Materi dan Metode
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam
praktikum pengujian aktivitas lipase serum adalah
tabung reaksi, inkubator, pipet, pengaduk dan titrasimeter, pipet tetes.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum pengujian
aktivitas lipase serum adalah serum, larutan buffer, emulsi minyak olive , indikator PP, alkohol 95 %, larutan
aquadest, NaOH.
Metode
Diambil dua tabung diisi dengan 3 ml
aquades dan 1 ml serum. Satu tabung dimasukkan dalam air mendidih sebagai
variabel kontrol selama 5 menit kemudian didinginkan. Setelah itu, ditambahkan
0,5 ml larutan buffer dan 2 ml larutan emulsi minyak olive dalam masing –
masing tabung kemudian di gojog dan di inkubasi selama 24 jam. Selanjutnya
masing masing tabung ditambahkan 3 ml alkohol 95 % dan 2 tetes indikator PP
lalu diaduk kemudian dititrasi dengan 0,005 N NaOH hingga terbentuk warna pink
dengan PH sekitar 10.
Perhitungan :
Unit aktivasi
lipase / ml serum = ml NaOH sample – ml NaOH kontrol
Hasil dan Pembahasan
Keaktifan lipase dapat diketahui dengan mengikuti habis atau timbulnya
substrat, Produk hidrolisis asam lemak bebas. Keaktifan lipase dapat diukur
langsung maupun tidak langsung dengan mengetahui habisnya substrat. Keaktifan
optimum lipase sangat tergantung pada pH dan suhu. Lipase pankreas mempunyai pH
optimal antara 8 dan 9 sedangkan suhu optimal lipase pada umumnya berkisar
antara 30° dan 40°C. Keaktifan lipase juga tergantung dari senyawa pengemulsi
yang digunakan dan ada tidaknya garam dalam substrat.
Salah satu
enzim yang bisa dihasilkan dari proses fermentasi adalah enzim lipase. Lipase
merupakan kelompok enzim yang secara umum berfungsi dalamn hidrolisis lemak, mono-, di-, dan
trigliserida untuk menghasilkan asam lemak bebas dan gliserol (Falony, et al.,
2006).
Enzim adalah protein yang khusus disintesis oleh sel hidup untuk
mengkatalis reaksi yang berlangsung didalamnya. Oleh karena reaksi itu banyak
sekali maka biokatalisator yang dibentuk jumlah maupun jenisnya tidak terhitung
bayanknya. Fungsi khusus enzim yaitu merendahkan energi aktivasi,
mempercepat reaksi pada suhun dan tekanan tetap tanpa mengubah besarnya tetapan
seimbangnya dan mengendalikan reaksi (Martoharsono, 1993).
Praktikum
lipase serum menggunakan pH 10 dan suhu 370C, ml kontrol NaOH
adalah 0,5 ml dan ml sample NaOH adalah 0,6 ml menghasilkan aktivitas lipase sebesar 0,1 ml
serum. Fungsi protein serum
untuk mempertahankan keseimbangan osmotik darah yang beredar dan di dalam ruang
jaringan darah sebagai cadangan protein tubuh, transport zat-zat yang tidak
larut dalam plasma, sehingga semakin banyak lipase serum yang aktif maka akan
baik pula bagi tubuh ternak karena semakin tinggi nilai aktivitas lipase maka
semakin baik kerja enzim dalam menghidrolisis lamak dalam serum.
KESIMPULAN
Keaktifan optimum lipase sangat tergantung pada pH dan suhu. Lipase
pankreas mempunyai pH optimal antara 8 dan 9 sedangkan suhu optimal lipase pada
umumnya berkisar antara 30° dan 40°C. Praktikum lipase
serum menggunakan pH 10 dan suhu 370C, ml kontrol NaOH
adalah 0,5 ml dan ml sample NaOH adalah 0,6 ml, menghasilkan aktivitas lipase sebesar 0,1 ml
serum.
Fungsi protein
serum untuk mempertahankan keseimbangan osmotik darah yang beredar dan di dalam
ruang jaringan darah sebagai cadangan protein tubuh, transport zat-zat yang
tidak larut dalam plasma, sehingga semakin banyak lipase serum yang aktif maka
akan baik pula bagi tubuh ternak karena semakin tinggi nilai aktivitas lipase
maka semakin baik kerja enzim dalam menghidrolisis lamak dalam serum.
Daftar Pustaka
Falony,
G., J. C. Armas, J. C. D. Mendoza and J. L. M. Hernández. 2006. Production of
Extracellular Lipase from Aspergillus niger by Solid-State Fermentation.
Food Technol. Biotechnol. 44 (2) 235–240
Liang-Zhi Cheong, et.al. Production of
diacylgliserol-en-riched palm clein using lipase catalyzed partial hydrolycis :
Optimization using response sufase methodology. Food chemistry 105 2007 PP.
16114 -1622
Martoharsono,
Soeharsono, 1993. Biokimia. Cetakan ke-13. Gadjah Mada University
Press. Yogyakarta.
Putranto,
R. A., D. Santoso, T. P. Suharyanto, A. Budiani. 2006. Karakterisasi gen
penyandi lipase dari kapang Rhizopus oryzae dan Absidia corymbifera. Menara
Perkebunan. 74(1). 23-32
Vorderwulbacke,T.K. kieslich and H. Erdermann. Comparison
of lipase by different assay. Enzyme, microb technol. 14 1992 PP. 631 – 639.
Harper, H.A.,
Vitor. W. Rodwell and Peter. A.M. 1981.
biokimia Large Medical Publication. Los
Altos, California 94022 USA.
Martoharsono,
Soeharsono, 1993. Biokimia. Cetakan ke-13. Gadjah Mada
University Press. Yogyakarta.
Winarno. E.G. 1986.
Enzim Pangan. PT Gramedia. Jakarta.
LAMPIRAN
Perhitungan
Diketahui : 0,6 ml NaOH sample
0,5 ml NaOH kontrol
Ditanyakan : Jumlah unit aktivasi
lipase / ml serum
Jawab : Unit aktivasi
lipase / ml serum = ml NaOH sample – ml NaOH
kontrol
: 0,6 ml – 0,5 ml
: 0,1 ml
Comments
Post a Comment