Biokimia Nutrisi (Ekskresi Nitrogen dalam Urin)

Tinjauan pustaka
Biokimia Nutrisi (Ekskresi Nitrogen dalam Urin)
Klik gambar untuk memperbesar

Nitrogen yang merupakan unsur terpenting semua organisme, dalam binatang dalam berntuk nitrogen protein dan nitrogen non protein (NPN). Senyawa nitrogen dapat berasal dari pakan dan endogen yang berupa urea saliva (Perry, 1984). Protein dan NPN pada ternak ruminansia mempunyai fungsi antara lain untuk membangun dan menjaga protein jaringan tubuh, menyediakan asam-asam amino, menyediakan sumber-sumber energi dan sumber lemak tubuh, sumber glikogen darah, penyusun enzim-enzim tubuh, penyusun hormone tubuh, serta menyediakan komponen tertentu dari DNA (Tilman et al., 1991).
NH3 yang tidak digunakan untuk sintesis protein akan diabsorbsi kembali melalui pembuluh darah menembus dinding rumen menuju siklus urea di dalam hati, melalui siklus urea tersebut sebagian kecil akan masuk kembali kedalam rumen melalui saliva atau langsung menembus dinding rumen melalui pembuluh darah dan digunakan lagi sebagai sumber Nitrogen, sedangkan bagia urea akan difiltrasi oleh ginjal dan akhirnya diekskresikan lewat urin (Van Soest, 1994).
Ekskresi N lewat urin yang tinggi disebabkan karena tidak seimbangnya degradasi protein sebagai sumber N dan fermentasi karbohidrat didala rumen sebagai sumber energi untuk sintesis mikroba (Tamminga et al., 1990). Hilangnya N melalui feses diakibatkan oleh ekresi N pakan yang tidak tercerna dan N endogen (Tamminga, 1992).


Materi dan metode

Materi
Alat. yang digunakan pada praktikum kali ini adalah labu ukur, pemanas api, alat destruksi, Erlenmeyer, penampung, labu kajeldahl, alat pendingin, alat destilasi, buret, sentrifuge, pemvortek, inkubator.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah urin, H2SO4, katalisator (CuSO4:K2SO4= 1:2), H3BO3, aquadest, indicator mix, indicator PP, NaOH, Zn logam.

Metode
Penentuan kadar N total dengan metode kajeldahl. Preparasi sampel berupa 1 ml urine, 4 ml H2SO4 dan 3 gram katalisator yaitu berupa CU2SO4 dan K2SO4 dengan perbandinagan 1:2. sampel tersebut dimasukkan dalam labu dan dilakukan Destruksi, Destilasi dan Titrasi. Untuk destruksi labu yang berisi sampel dimasukkan atau diletakakn dalam pemanas dengan api kecil. Ketika sampel dipanaskan larutan akan berubah warna menjadi hitam, dan labu segera diputar pelan-pelan hingga warna menjadi jernih kembali dan tidak terlihat adanya asap. Setelah warna jernih bertahan selama 1 jam destruksi dihentikan.
Setrelah di destruksi maka dilanjutkan proses destilasi yaitu dengan mengencerkan sampel hasi destruksi hingga 50 ml, sampel ini didiamkan dahulu sampai dingin. Kedalam erlenmeyer ukuran 100 ml ditambahkan 20 ml H3BO3 0,1 N dan 20 ml aquades dan 3 tetes indikator mix. Setelah itu ditambahkan dengan indikator mix. Setelah itu dititrasi dengan HCl 0,2 N hingga berubah warna. Kemudian di hitung dengan rumus:
Kadar N dalam urin = (X-Y) x N x 0,014   X 100%
                                    Z
X = HCl titrasi sampel, Y titrasi blanko, Z jumlah sampel


Hasil dan pembahasan

Penentuan kadar N total dengan metode kajeldahl. Dalam penentuan kadar N total dalam urin digunakan preparasi sampel berupa 1 ml urine, 4 ml H2SO4 dan 3 gram katalisator yaitu berupa CU2SO4 dan K2SO4 dengan perbandinagan 1:2. sampel tersebut dimasukkan dalam labu dan dilakukan Destruksi, Destilasi dan Titrasi. Untuk destruksi labu yang bverisi sampel dimasukkan atau diletakakn dalam pemanas dengan api kecil. Fungsi dari H2SO4 ini akan bekerja aktif saat dipanaskan. Begitu pula dengan katalisator. Jika sampel dipanaskan maka reaksi akan berlangsung cepat dan dengan penambahan H2SO4 maka nitrogen akan terlapas. Ketika sampel dipanaskan larutan akan berubah warna menjadi hitam, dan labu segera diputar pelan-pelan hingga warna menjadi jernih kembali dan tidak terlihat adanya asap. Setelah warna jernih bertahan selama 1 jam destruksi dihentikan.
Setelah di destruksi maka dilanjutkan proses destilasi yaitu dengan mengencerkan sampel hasi destruksi hingga 50 ml, sampel ini didiamkan dahulu sampai dingin. Kedalam erlenmeyer ukuran 100 ml ditambahkan 20 ml H3BO3 0,1 N dan 20 ml aquades dan 3 tetes indickator mix. Hasil destruksi berikatan dengan H2SO4 membentuk amoniumsulfat dan dilakukan destilasi dengan penambahan NaOH akan terbentuk ammonium sulfat dan membentukj amoniak. Saat dialiri pendingin amoniak akan menguap, ketika menguap amoniuak akan menetes kedalam Erlenmeyer yang sudah berisi H3BO3 amoniak tersebut ditangkap oleh H3BO3 dan warna berubah menjadi hijau. Setelah itu ditambahkan dengan indicator mix dan warna menjadi ungu. Setelah itu dititrasi dengan HCl 0,2 N. HCl ini digunakan sebagai indicator apakah sifat basa sudah hilang. Setalah dititrasi warna larutan menjadi hijau kembali. HCl titrasi sempel dalam praktikum kali ini sebesar 1,86 dengan titrasi blangko senilai 0.06 dan sempel yang digunakan ialah 20. dari hasil perhitungan didapatkan kadar N urin sebesar 0,013734.


Kesimpulan

Penentuan kadar N total dengan metode kjeldahl melalui 3 tahap yaitu destruksi, destilasi, dan titrasi. Pada tahap destruksi dengan adanya katalisator akan mempercepat reaksi. Dan saat destilasi penambahan H3BO3 dan indikator mix membuat warna larutan berubah menjadi ungu dan pada titrasi karma penambahan HCl membuat warna larutan menjadi hijau. Dengan tahap-tahap tersebut dapat diketahui kadar N yaitu sebesar 0,013734.


Daftar pustaka
Perry, T.W. 1984. Animal life cycle. Feeding and Nutrition. Academic press. New York.
Tamminga, S. A. M Van Vuuren, C. J. Van de Koelen , R.S Katalar and P. L Van den Togh. 1990. Ruminal Behavior of Structural Ingredients in Dairy Cows. J. Agr sci.38=513.
Tamminga, S. 1992. Nutrition Management of Dairy Cows as Contribution to Pollution Control. J.Dairy sci 75= 345-357.
Tillman et all. 1998. Ilmu Makanan Ternak Dasar. Gadjah Mada University Press : Yogyakarta.
Van Soest, P. J. 1994. Nutritional Ecology of the Ruminant 2nd ed. Comstock Publishing Associates, A Division of Cornel University Press, Ithaca and London.


Lampiran

            Penentuan kadar N dengan  metode kjeldahl
Diketahui   Ts           = 1,86
                   Tb = 0,04
                  N HCl       = 0,1090
                  BA.N         = 14,008
Ditanyakan  kadar N
Jawab
            Kadar N         = 50 x ts – tb x N HCl x BA.N x 100%
20      1000
= 50 x 1,86 – 0,04 x 0,1090 x 14,008 x 100%
20              1000
= 2,5 x 0,00182 x 0.1090 x 14,008 x 100%
= 0,00695 x 100%
= 0,695 mg/dl

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi dan Histologi (Ayam dan Domba)

Biokimia Dasar (Protein)