Biokimia Dasar (Xantophyl Telur)
Tinjauan Pustaka
Klik gambar untuk memperbesar | Klik gambar untuk memperbesar |
Warna kuning telur dipengaruhi oleh apa yang diserap dari makanannya. Warna
kuning telur dihasilkan oleh sekelompok bahan yang disebut hidroksi caroteinoid
dari beberapa tanaman. Kelompok carotenoid yang berpotensi sebagai
penyumbang warna alami adalah xanthofil yang terdiri dari lutein dan
zeaxanthin. Penentuan kualitas kuning telur dilakukan dan mengamati
beberapa karakteristik yaitu warna, bentuk dan kekuatan membran kuning telur. Stress
yang dapat mempengaruhi kadar xanthofil sehingga dapat berpengaruh pada
warna kuning telur (Stadellman, 1995).
Yang merupakan bahan baku sebagai enargi dan yang sebagai sumber xanthofil
adalah karotenoid. Xanthofil dibutuhkan oleh ayam dalam
pembentukan warna kuning telur, sedangkan karotenoid sebagai prekursor
pembentukan vitamin A dan juga membantu untuk memelihara sifat imun tubuh
sebagai bahan antioksidan (Pambudi, 2007 dalam article-34
blogspot.com).
Warna telur yang disukai konsumen adalah salah satunya dipengaruhi oleh zat
pewarna xanthofil yang terdapat dalam golongan hidroxikarotenoid,
zat tersebut selain mempengaruhi warna kuning telur juga warna kulit, shank,
paruh. Pigmen ini akan disimpan di kuning telur. Penyebab keberagaman kuning
telur selain disebabkan oleh jumlah kandungan xanthofil dalam bahan
pakan juga disebabkan oleh perbedaan jalur, keragaman individu, morbiditas,
lemak dalam pakan oksidasi xanthofil dalam bahan pakan tertentu
(Amrullah, 2003 dalam poultry indonesia.com).
Lipochrome merupakan bagian terbesar dari pigmen yolk yang
larut dalam minyak. Pigmen ini termasuk golongan pigmen karotenoid yang
terdapat banyak dalam tanaman. Karotenoid
merupakan pigmen dari khlorofil yang berwarna merah, orange, dan kuning.
Berdasarkan komposisinya terdiri atas karotene dan xanthofil. Karotene
terdapat dalam bentuk a dan ß. Xanthofil tersusun oleh chryptoxanthin,
lutein, dan zeaxanthin dalam yolk. Carotene bersifat
tidak larut dalam air, asam, namun larut dalam khloroform dan ether.
Xanthofil larut dalam alkohol dan ether, hanya sedikit larut
dalam petroelum ether. Xanthofil terutama lutein dan zeaxanthin
mempunyai intensitas warna dua kali dibanding carotene. Pigmen caroten
dalam yolk sebagian besar dari golongan xanthofil, titik
perbandingan carotene dengan xanthofil adalah 1:10 (Soeparno et
al., 2001).
Materi dan Metode
Materi
Alat. Alat yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
timbangan, botol timbang, kertas saring, corong, tabung reaksi, pipet,
spekrofotometer, tabung ukur, tabung kecil pada spektrofotometer, dan silicadisk.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah
telur, aseton, khloroform, dan Na2SO4 padat.
Metode
Setiap sampel telur ditentukan beratnya kemudian dipecah dan dipisahkan
kuning telur dari putihnya. Kuning telur dari setiap sampel ditentukan
intensitas warnanya dengan menggunakan botol timbang lalu diambil homogenat
kuning telur sebanyak 1 gram. Kuning telur tersebut diaduk selama 2 menit.
Setelah itu, ditambahkan 30 cc campuran aseton dan khloroform
(perbandingan 1:1). Serta diaduk lagi selama 3 menit. Campuran tersebut
kemudian disaring dengan kertas saring yang telah ditaburi dengan Na2SO4 padat
dan diambah lagi dengan campuran khloroform dan aseton sampai
volume tepat 30 cc. Selanjutnya laritan ditera dengan spektrofotometer-20 pada
panjang gelombang 440 µu.
Hasil dan Pembahasan
Tabel 1. Kadar Xanthopyl Telur
Kelpmpok
|
Absorbansi
|
17
|
0,409
|
18
|
0,112
|
19
|
0,349
|
20
|
0,203
|
21
|
0,501
|
22
|
0,241
|
23
|
0,131
|
Berdasarkan data di atas masing-masing kelompok mempunyai data absorbansi
yang berbeda. Telah diketahui bahwa jika semakin tinggi absorbansinya (Y) maka
kandungan xantophyl semakin tinggi dan jika semakin rendah kadar absorbansinya
(Y) maka kandungan xantophyl semakin rendah. Jadi kadar xantophyl yang
paling tinggi ke yang paling rendah milai dai kelompok 21, 17, 19, 22, 20, 23,
dan 18.
Dari metode sampai hasil akhir, dapat diketahui faktor-faktor yang
mempengaruhi xantophyl telur, diantaranya: ketepatan aseton khloroform,
homogenitas pengadukan, dan ketepatan lama pengadukan. Salah satu faktor
yang mempengaruhi warna dari xantophyl telur adalah jumlah pakan,
semakin banyak jumlah pakan yang dikonsumsi maka kandungan xantophyl
telur juga akan semakin bertambah. Pakan yang dikonsumsi berpengaruh terhadap
warna dari xantophyl tersebut (Stadellman, 1995).
Kesimpulan
Jika kandungan xanthophyl pada pakan tinggi maka
kandungan xanthophyl dalam telur juga tinggi dan jika kandungan xanthophyl
dalam pakan rendah maka kandungan xanthophyl dalam telur juga
rendah. Disamping itu, jika semakin tinggi absorbansinya (Y) maka kandungan
xantophyl semakin tinggi dan jika semakin rendah kadar absorbansinya (Y)
maka kandungan xantophyl semakin rendah.
Daftar Pustaka
Eko
Pambudi articel-34.blogspot.com/2007/04/Animal Nutrition-v-Manajemen
Pakan-layar.htm).
Poultry
Indonesia.cm/modules php.
Soeparno,
Indratiningsih, Triatmojo, R Hastuti. 2001. Dasar Teknologi Hasil Ternak.
Jurusan Teknologi Hasil Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada.
Yogyakarta.
Stadellman,
w, J. 1995. Quality Identification of Shell Eggs In: Egg Science and Technology.
The Haworth Press, Inc. New York.
Comments
Post a Comment