Biokimia Dasar (Telur)
Tinjauan
Pustaka
Klik untuk memperbesar |
Telur memiliki struktur yang khusus, karena
di dalamnya terkandung zat gizi yang sebetulnya disediakan bagi perkembangan
sel telur yang telah dibuahi menjadi anak ayam. Bagian esensial dari telur
adalah albumin (putih telur), yang mengandung banyak air dan berfungsi sebagai
peredam getaran. Secara bersamaan albumin dan yolk (kuning telur) merupakan
cadangan makanan yang siap digunakan untuk embrio. Telur dibungkus atau dilapisi oleh kerabang yang
berfungsi sebagai pelindung jaringan fisik, dan juga berfungsi sebagai
pertukaran gas (respirasi). Perbandingan antara tiga bagian telur yaitu yolk,
albumin, dan kerabang (termasuk didalamnya selaput kerabang), berdasarkan berat
telur keseluruhan tidak selalu terdistribusi sama pada spesies bangsa burung
yang berbeda. Tetapi dalam satu spesies komposisi 3 bagian tersebut relatif
selalu sama (Welty, 1982).
telur adalah zigot
yang dihasilkan melalui fertilisasi sel telur dan berfungsi
memelihara dan menjaga embrio.
Telur-telur reptilia dan burung diselimuti kerak pelindung, yang
memiliki lubang yang sangat kecil agarhewan yang belum lahir
tersebut dapat bernapas.
Kandungan dari bahan padat
yolk adalah protein dan lemak. Kandungan protein berkisar antara 15,7 sampai 16,6
%. pH yolk pada telur segar adalah 6,0, dalam penyimpanan pH telur berangsur-angsur
meningkat antara 6,4 sampai 6,9
(Sudarmadji, 1996).
Ovarium dari bangsa unggas ini terdiri dari 3000 atau lebih noda kuning
(cawang kuning telur) dan dari sejumlah itu ada sekitar 5 kuning telur yang
lebih besar atau follikel dan sebuah follikel yang paling besar berwarna
keputihan. Bila noda kuning ini telah berkembang sempurna menjadi kuning telur,
maka follikel yang siap keluar itu mendekati garis tipis stigma dan kemudian
kuning telur keluar dari ovarium dan ditangkap di dalam infuntikulum. Pada saat
kuning telur itu keluar melalui stigma itu tadi (terutama pada ayam yang baru
bertelur) percikan darah akan keluar dan ikut menempel pada kuning telur.
Sehingga ketika telur dibuka oleh konsumen, akan terlihat bintik darah pada
kuning telur (Welty, 1982).
Protein putih telur mudah
terdenaturasi oleh panas dan tegangan permukaan. Denaturasi protein dapat
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain : pengaruh panas, asam atau basa
kuat dan pengocokan (Poedjiadi, 1994).
Telur merupakan salah satu
produk dari peternakan yang dihasilkan dari hewan terutama unggas dalam hal ini
yang bersifat umum dan komersil. Tingginya nilai gizi telur tentu mempengaruhi
keadaan masyarakat. Status gizi mewrupakan kondisi fisik yang menggambarkan
keseimbangan antara kebutuhan dan masukkan zat-zat gizi bagi seluruh
organ-organ tubuh untuk menjalankan Telur merupakan salah satu produk dari
peternakan yang dihasilkan dari fungsinya (Winarno. 1991).
Telur mempunyai sifat
fisik dan kimia yang khas dan tentu mempunyai nilai gizi yang dibutuhkan oleh
tubuh. Struktur tersebut mempunyai karakteristik dan fungsi tersendiri dengan nilai dan komposisi
kimianya. Bagian-bagian telur yang terdiri dari 3 bagian yaitu kerabang, kuning
telur, dan putih telur. Semua bagian telur mempunyai nilai gizi dan fungsi
tersendiri, baik untuk tubuh ataupun untuk telur itu (Winarno. 1991).
Reaksi
warna tertentu sebagai spesifik untuk berbagai asam amino juga berguna untuk
mendeteksi adanya protein yang mengandung asam amino tertentu. Termasuk reaksi
millon, xanthoprotein, dan ninhidrin serta test Hopskin-Cole(asam glioksilat).
Reaksi biuret, spesifik untuk ikatan peptide, juga dipakai sebagai suatu test
untuk mengetahui adanya protein (Harper, 1997).
Materi
dan Metode
Materi
Alat.
Alat yang digunakan
dalam praktikum ini antara lain gelas ukur, tabung reaksi, pipet tetes, egg
separator, alat sentrifuge, rak tabung reaksi, penangas air, sendok pengaduk,
lampu spirtus.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam
praktikum ini antara lain telur, aquades, albumin, KOH 10%, CuSO4
0.1%, globulin, larutan formaldehid encer, H2SO4 pekat,
larutan HgSO4 1%, NaNO3, HNO3 pekat, NH3,
aseton, alkohol, khloroform, asetat anhidrat sulfat.
Metode
Preparasi
Sampel
Dilakukan dengan cara
memecahkan telur dan dengan egg separator dipisahkan kuning telur(yolk) dengan
putih telur(albumin), kemudian putih telur ditambahkan 200 ml aquades dan
dikocok. Diambil sebanyak 15cc putih telur yang sudah dicampurkan dengan
aquades dan disemtrifuge 3000rpm selama 10 menit. Akan terisah menjadi dua
lapisan, lapisan bawah(endapan) adalah globulin, dan lapisan atas(cairan)
adalah albumin.
Uji
Biuret
Dilakukan dengan dua tabung
reaksi, tabung yang pertama diisikan 2ml albumin, dan tabung kedua diisi 2ml
globulin. Kedua tabung ditambahkan 2ml KOH 10% atau NaOH 40% dan beberepa tetes
CuSO4 0,1%, kemudian dicampurkan akan terdapat endapan yang berwarna
ungu.
Uji
Hopskin-cole
Dilakukan dengan
menggunakan dua tabung reaksi, tabung pertama diisi dengan 1ml albumin, dan
tabung kedua diisi dengan 1ml globulin. Kedua tabung ditambahkan larutan
formaldehid encer sebanyak 1ml, dan ditambahkan H2SO4 pekat, lalu dicampurkan
akan terdapat warna ungu yang berupa cincin ungu.
Uji
Milon
digunakan dua tabung
reaksi, tabung pertama diisi dengan 2ml albumin, dan tabung kedua diisi dengan
2ml globulin, kemudian kedua tabung reaksi ditambahkan 1ml larutan HgSO4
1%. Dipanaskan selama 10 menit dan didinginkan, lalu ditambahkan NaNO3
sebanyak 5 tetes. Dipanaskan selama 10 menit dan didinginkan kembali akan
terbentuk warna merah jika uji positif.
Uji
Xanthoprotein
digunakann dua tabung
reaksi, tabung pertama diisi dengan 2ml albumin, dan tabung kedua diisi 2ml
globulin. Kedua tabung ditambahakan HNO3 pekat, kemudian dipanaskan
selama 10 menit lalu didinginkan. Ditambahkan kembali NH4OH sebanyak
beberapa tetes. Dipanaskan kembali selama 10 menit lalu didinginkan akan
terbentuk warna kuning.
Uji
Kholesterol
dilakukan dengan
menggunakan kuning telur (yolk) ditambakan dengan aseton alkohol (1:1). Diaduk
dan dipanaskan, kemudian disentrifuge 3000rpm selama 15 menit. Larutan
diuapkan, setelah itu ditambahkan 1ml asetat anhidrat sulfat (30:1), dan
khloroform sebanyak 1ml, akan terbentuk warna hijau.
Hasil
dan Pembahasan
Berdasarkan
uji yang dilakukan diperoleh bahwa hasil pada :
uji biuret adalah
terbentuk warna ungun yang berarti uji tersebu positif. Warna ungu tersebut
menunjukkan adanya ikatan peptide. Hal ini membuktikan bahwa Cu dari CuSO4
aktif dan berikatan dengan N dari Peptida pada telur, sehingga membentuk ikatan
Cu-N yang berwarna ungu.
Pada uji milon juga
terdapat endapan merah bata yang berarti uji tersebut positif. Warna merah bata
adalah indikator adanya asam amino tirosin. Hal ini menunjukkan bahwa dalam
albumin atau globulin terdapat asam amino tirosin yang disebabkan adanya gugus
fenol pada tirosin yang bereaksi dengan Hg dari HgSO4. Melakukan uji
Milan, dapat menemukan adanya asa amino tirosin, dengan reagen berupa HgNO3
dalam HNO3 yang dipanaskan. Membentuk warna merah jika uji yang
dilakukan positif (Harper, 1997)
Warna
kuning pada uji xanthoprotein menunjukan adanya asam amino aromatic(tirosin,
tryptophan, fenilalanin). Hal ini disebabkan terjadinya nitrasi terhadap inti benzene, dan
penambahan NH3 akan menghasilkan endapan yang berwarna lebih kuning.
Reaksi Xanthoprotein merupakan reaksi untuk menemukan adanya asam amino
aromatik. Reaksi xanthoprotein menggunakan reagen HNO3 pekat mendidih (Harper.
1997)
Pada uji hopskin-cole
terbentuk warna ungu yang berarti bahwa uji yang dilakukan positif, warna ungu
berasal dari gugus indol pada asam amino tirosin berikatan dengan gugus aldehid
dari formaldehid. Rekasi hopskin-cole digunakan untuk menemukan adanya asam
amino tirosin, jika uji positif ditunjukkan dengan terbentuknya warna ungu.
Reagen yang digunakan berupa asam glioksilat dalam 36 N H2SO4 (Harper.
1997)
Dalam
uji cholesterol di dapatkan warna hijau yang merupakan indiator adanya
cholesterol. Larutan cholesterol dalam chloroform bila ditambahkan anhidrida
asam asetat dan asam sulfat pekat, maka larutan tersebut mula-mula merah,lalu
biru, dan kemudian hijau.
Kesimpulan
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa setiap uji yang
dilakukan didapatkan hasil yang positif. Dengan begitu di dalam telur terdapat
ikatan peptida, asam amino tirosin, asam amino aromatik, dan asam amino
tryptophan padan telur. Terdapat kholesterol pada kuning telur yang ditunjukkan
bahwa hasil uji yang positif pada uji kholesterol pada kuning telur.
Daftar
Pustaka
Harper, Harrold A, Victor W Rodwell,
Peter A Mayes. 1997. Physiological Chemistry. UI Press. Jakarta.
Poedjiadi,
Anna. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI Press. Jakarta.
Welty, J. C.
1982. The Life of Birds . Saunders College Publ. Philadelphia.
Winarno,
F.G.(1991). Kimia pangan dan gizi. Cetakan kelima. Jakarta: P.T.Garmedia
Pustaka Utama
Sudarmadji, S. 1996. Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Liberty.Yogyakarta.
Comments
Post a Comment