Mikrobiologi Dasar (Sterilisasi)

Tinjauan Pustaka
Mikrobiologi Dasar (Sterilisasi)
Klik gambar untuk memperbesar

Bahan atau peralatan yang digunakan dalam bidang mikrobiologi harus dalam keadaan steril. Steril artinya tidak terdapat mikrobia yang tidak diharapkan kehadirannya, baik yang mengganggu atau merusak media atau mengganggu kehidupan dan proses yang sedang dikerjakan. Setiap proses baik kimia, fisika, dan mekanik yang membunuh semua bentuk hidup terutama mikroorganisme disebut dengan sterilisasi ( Waluyo, 2005).
Yang dimaksud dengan sterilisasi dalam mikrobiologi adalah suatu proses untuk mematikan semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ada tiga cara utama yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia, dan penyaringan/filtrasi (Hadioetomo, 1993).
Agar bakteri murni dapat dibuat, medium harus steril sebelum inokulasi yaitu kita harus yakin bahwa tidak ada organisme hidup berada dalam medium jika diinokulasi. Metode yang lazim digunakan untuk menstrelilkan media adalah menempatkannya dalam autoklaf. Media (seperti kebanyakan medium karbohidrat) yang tidak tahan terhadap suhu tinggi dapat disterilkan pada suhu yang lebih rendah (Volk and Whecler, 1984).
Prinsip sterilisasi dengan pemanasan langsung, prinsipnya dengan membunuh mikroorganisme dengan pembakaran. Alatnya menggunakan lampu Bunser atau lampu spritus. Digunakan untuk sterilisasi jamur, ose, scalpel, dan alat lain yang terbuat dari platina atau nikrom. Caranya dengan membakar alat diatas lampu bunser atau spritus sampai memijar (Pelczar, 1986).


Materi dan Metode

Materi
Alat. Alat yang digunakan pada praktikum kali ini adalah tabung reaksi, kertas payung, kapas, autoklaf, laminar, gelas ukur, pipet ukur, dan Erlenmeyer.
Bahan. Bahan yang digunakan dalam praktikum kali ini adalah alkohol, Malt Extract Agar (MEA), Potato Dextrosa Agar (PDA), MRS.

Metode
Sterilisasi dengan Autoklaf. Pertama-tama autoklaf diisi dengan air sampai dekat angsang (dasar yang berlubang tempat meletakkan bahan yang disterilkan). Kemudian bahan-bahan yang akan disterilkan dimasukkan dalam autoklaf, tapi media yang diterilkan dalam Erlenmeyer atau tabung reaksi harus ditutup rapat dengan kapas dan aluminium foil atau kertas payung. Setelah itu autoklaf ditutup dan dikencangkan ulir penutupnya. Setelah beberapa lama kran pengeluaran uap air dibuka. Setelah itu kita stel waktu yang diinginkan untuk sterilisasi (15 menit). Kemudian tombol untuk menghidupkan ditekan . jika uap air sudah mulai keluar, kran pengeluaran uap air ditutup. Tekanan uap dalam autoklaf akan naik sampai 2 atm, dan suhunya akan mencapai 121oC. Jika waktu sterilisasi sudah dicapai, tekanan dalam autoklaf akan turun perlahan, dan tunggu sampai tekanan menunjukkan angka nol, atau ditunggu sampai dingin. Kemudian autoklaf dibuka dengan hati-hati dan bahan yang telah disterilkan dikeluarkan dari autoklaf. Setelah itu bahan-bahan yang disterilkan, disimpan dan dipisahkan dengan bahan-bahan yang belum disterilkan.


Hasil dan Pembahasan

Autoklaf merupakan bejana tahan takanan tinggi yang dilengkapi dengan manometer, termometer, dan klep pengaman. Prinsip dari autoklaf adalah menggunakan uap panas jenuh sehingga diharapkan semua mikrobia yang ada pada alat dapat dibunuh selueuhnya dan menjadi steril. Biasanya alat-alat yang disterilkan dengan menggunakan autoklaf adalah media, larutan, kapas, dan lap. Sterilisasi dengan autoklaf berguna untuk sterilisasi alat atau bahan yang tidak rusak karena pemanasan dan tekanan tinggi.


Kesimpulan

Autoklaf merupakan salah satu alat sterilisasi yang sering digunakan di laboratorium-laboratorium mikorobiologi. Fungsi dari autoklaf adalah sterilisasi alat-alat praktikum.


Daftar Pustaka
Hadioetomo, R. S. 1993. Mikrobiologi Dasar dalam Praktek. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Pelczar, Jr. Mj Chan, dan Kreig. N.R. 1986. MIkrobiology.5th. ed. Tta Braw Hill Pub. New Delhi.
Volk and Whecler. 1984. Mikrobiologi Dasar. Edisi Kelima. Penerbit Erlangga. Jakarta
Waluyo, L.2005. mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi dan Histologi (Ayam dan Domba)

Dasar Teknologi Hasil Ternak (Pengujian Kualitas Telur)