Insulin

Overdosis insulin bisa terjadi pada diabetesi pengguna insulin yang sebagian besar disebabkan karena faktor lupa. Bahaya overdosis insulin mengarah kepada hipoglikemik ringan hingga berat, bahkan pasien bisa mengalami kematian.

Hipoglikemik terjadi akibat gula darah yang turun secara ekstrem akibat suntikan insulin yang melebihi aturan. Namun dengan cara untuk penanganan overdosis insulin yang cepat dan tepat, gejala dan bahaya overdosis insulin bisa diatasi.


kenali bahaya akibat overdosis insulin

Dalam mengelola dan merawat, diabetesi butuh glukosa sebagai bahan bakar. Tanpa glukosa, ibarat mobil tanpa ada bensin.
Untuk merubah glukosa menjadi bahan bakar, dibutuhkan insulin dalam jumlah yang tepat dan perlu waktu secara alami untuk mengkonvertnya.
Akan tetapi, jika ukuran dosis insulin berlebihan, tentu saja berakibat fatal. Berikut adalah beberapa bahay yang disebabkan overdosis insulin

1. Hipoglikemia. 

Overdosis insulin dalam aliran darah menyebabkan sel-sel dalam tubuh Anda menyerap lebih banyak glukosa dari darah Anda. Hati juga menghasilkan glukosa, namun dalam jumlah yang terbatas. Jika kadar glukosa anda lebih rendah dari 70 mg/dl maka anda akan mengalami hipoglikemik.
Hipoglikemik adalah bahaya paling umum terjadi yang berkaitan dengan insulin, orang menyebut sebagai reaksi insulin. Jika dosis insulin Anda terlalu tinggi atau disuntikkan dengan cara salah (insulin diserap lebih cepat), maka akan menyebabkan gula darah rendah sehingga dapat mengganggu funsi otak.
Tanda dan gejala hipoglikemia akibat overdosis insulin antara lain seperti : pandangan kabur, pusing, ngantuk, lelah, lapar, pikiran kacau, mudah marah, mual, gagap, pucat, berkeringat dingin, lemah, letih dan loyo. Jika kondisi ini dibiarkan dan tidak segera dilakukan penanganan maka bahay akan meningkat menjadi insulin shock.

2. Insulin Shock.

Insulin shock atau kejutan insulin diabetes terjadi akibat hipoglikemik yang parah. Insulin shock ditandai dengan gejala-gejala seperti pikiran kacau, ketidaksadaran hingga pingsan, kejang-kejang, bahkan hingga kematian.

3. Kematian.

Menurut banyak penelitian, kemtian akibat overdosis insulin disebabkan faktor kesengajaan. Faktor ini biasanya timbul akibat pasien mengalami gangguan mental seperti setress dan depresi berat sehingga dia mencoba usaha bunuh diri dengan menyuntikkan insulin dalam jumlah banyak.

Penyebab overdosis insulin

Overdosis insulin terjadi disebabkan sejumlah alasan. Beberapa alasan umum tercantum di bawah ini :
  1. Salah hitung kandungan karbohidrat makanan yang dimakan sehingga pasien diabetes merasakan gejala hiperglikemik dan kemudian menyuntikkan insulin dalam jumlah banyak.
  2. Keliru saat menyuntikkan insulin tanpa membaca tulisan di kemasan, misalnya menggunakan dosis insulin makan malam disaat sarapan pagi, menyuntikkan insulin reaksi cepat padahal ia butuh insulin reaksi panjang.
  3. Salah baca nomor ukuran pada spuit atau pena insulin.
  4. Menyuntikkan insulin 2 kali dalam 1 waktu, biasanya ini akibat faktor lupa.
  5. Meniru dosis insulin diabetesi lain tanpa mempertimbangkan ke dokter.
  6. Faktor kesengajaan dan ingin mengakhiri hidupnya.
  7. Mengatasi overdosis insulin

    Penanganan overdosis insulin dilakukan dengan cepat dan tepat dengan memperhatikan gejala-gejala dan tanda-tanda yang muncul. Diabetesi pengguna insulin harus bisa mengkalkulasi karbohidrat dan memonitor gula darah mereka untuk berbagai resiko akibat komplikasi.
    Berikut adalah cara mengatasi overdosis insulin

    1. Pengobatan hipoglikemik ringan.

    Jika anda mendapatkan gejala-gejala overdosis insulin dan mendapatkan hipoglikemik, segera lakukan beberapa hal dibawah ini
    • Periksa gula darah anda.
    • Makan atau minum sesuatu yang mengandung glukosa yang mudah diserap seperti : soda biasa atau jus buah manis, atau makan tablet glukosa.
    • Luruskan kaki anda, dan istirahatlah.
    • Periksa kembali tingkat gula darah anda setelah 15 atau 20 menit. Jika masih rendah dibawah 70mg/dl, ambil makanan manis apapun.
    • Jika kadar gula anda tetap rendah setelah 1.5 jam,  cari bantuan medis terdekat.

    2. Penanganan insulin shock

    Sebaiknya, anda membertahu kepada teman bahwa anda memiliki diabetes melitus 1 atau 2 dimana disuatu saat anda akan mengalami hipoglikemik yang berpotensi bisa hilang kesadaran.
    Beritahu teman anda tentang gejala-gejala yang muncul agar mereka bisa melakukan pengobatan untuk menolong jiwa anda. Beritahu juga teman bahwa anda mempunyai persediaan bekal yang anda simpan didalam tas seperti : tablet glukosa, suntikan, insulin, glukagon, serta peralatan lainnya.
    Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan dalan rangka penanganan insulin shock akibat overdosis
    1. Ukur gula darah.
    2. Konsumsi tablet glukosa atau sirup, atau makanan apapun yang mengandung glukosa mudah diserap.
    3. Jika pasien dalam keadaan tidak sadar, segera suntikkan glukagon dengan dosis tertentu. Glukagon adalah lawan dari insulin. Jangan memberikan makanan pada orang yang tidak sadar.
    4. Jika tak ada glukagon, segera bawa pasien ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pengobatan dini. 

    Kematian Akibat Overdosis Insulin

     Dalam menangani kasus kematian akibat keracunan perlu dilakukan beberapa pemeriksaan penting yaitu :
    1. pemeriksaan di tempat kejadian - Perlu dilakukan untuk membantu penentuan penyebab kematian dan menentukan cara kematian. Mengumpulkan keterangan sebanyak mungkin tentang saat kematian. Mengumpulkan barang bukti.
    2. Pemeriksaan luar - Pada pemeriksaan luar pasien yang meninggal dengan kelebihan insulin tidak terdapat tanda-tanda yang khas. Jarum yang digunakan pada pasien untuk menyuntikkan insulin dapat tidak terlihat kecuali bila merusak pembuluh darah kecil.
    3. Autopsi - Tidak adanya tanda khas dari hasil autopsi seringkali membuat ahli forensik bingung kecuali ada kecurigaan telah meminum obat atau racun yang bisa diambil untuk penyelidikkan. Jika tidak ditemukan kelainan morfologi dipertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan toksikologi. Selain itu dikenal pasti juga lokasi dan kemungkinan tempat tusukan jarum serta diambil sampel darah tepi, dan kulit dan jaringan dimana dilakukan injeksi.
    4. Pemeriksaan tambahan - Untuk mengetahui apakah korban terbunuh karena hipoglikemia yang disebabkan oleh permberian insulin dari luar dengan hipoglikemia karena kadar insulin dalam darah yang meningkat adalah dengan pemeriksaan serum insulin dan C-peptida. Pada keadaan normal, ketika sel beta pankreas menghasilkan insulin, mereka menghasilkan 1 molekul insulin ditambah dengna 1 molekul C-peptida dengan rasio 1:1. Sehingga, jika kadar insulin korban meningkat dan kadar C-peptida juga meningkat, dapat disimpulkan bahwa sumber insulin berasal dari tubuh (misal, karena insulinomia). Akan tetapi, jika kadar insulin tinggi tetapi kadar C-peptida rendah, dapat disimpulkan bahwa insulin berasal dari luar tubuh.

Comments

Popular posts from this blog

Anatomi dan Histologi (Ayam dan Domba)

Biokimia Dasar (Protein)