Biokimia Nutrisi (Tepung Gandum)
Tinjauan Pustaka
Klik gambar untuk memperbesar |
Tepung gandum merupakan salah satu bahan dalam pembuatan
makanan, tepung gandum keras digunakan untuk membuat roti dan produk-produk
yang dibuat dengan melibatkan proses fermentasi, sedangkan tepung terigu lunak
biasanya digunakan untuk membuat biskuit dan kue. Pada tepung gandum sering
ditambahkan bahan-bahan aditif yang berfungsi untuk meningkatkan sifat tepung
dandum yang dihasilkan, salah satu bahan yang sering ditambahkan yaitu
L-sistein, yang berfungsi sebagai improving agant, yaitu meningkatkan
sifat-sifat tepung gandum. Sistein dapat menimbulkan gluten, protein utama
gandum yang yang berperan dalam pengembangan adonan yang dibuat dari tepung
gandum, sehingga adonan menjadi lebih lunak (Bonjcan, and Angus, 2001).
Bahan pakan unggas contohnya burung dara menggunakan
campuan gandum, gandum baik untuk bahan pakan nurung dara karena mengandung
banyak nutrien yang dibutuhkan untuk prtumbuhan burung dara. Biasanya yang
sering digunakan yaitu gandum merah merupakan varietas yang baik. Karbohidrat
merupakan struktur kimiawi kompleks terdiri dari pati, selulosa, pentosa,
beberapa gula dan benruk-bentuk lain (Anggorodi, 1995).
Reaksi- reaksi khas protein misalnya reaksi
Xanthoprotein, reaksi Hopkins-cole, reaksi millon, dan lain-lain. Protein
dibagi menjadi dua yaitu protein yang larut dalm air dan protein yang larut
dalam lemak. Protein yang larut dalam air akan membentuk ion yang bermuatan
positif dan negatif, selain itu protein juga bersifat denaturasi, kristalisai
dan sistem koloid (Poedjiadi, 1994).
Nilai suatu bahan pakan ditentukan oleh daya cerna suatu
bahan pakan, pada dasarnya pengukuran kecernaan bahan pakan adalah usaha untuk
menentukan jumlah nutrient yang dapat diserap dalam saluran pencernaan untuk
membebaskan nutrien darimembebaskan nutrient dalam bentuk
partikel-pertikel bahan pakan yang dapat
diserap dalam saluran pencernaan sehingga dapat diserap oleh usus (Anggarodi,
1995).
Tabel. 1 Komposisi Nutrisi Bahan Pakan Burung dara.
Bahan pakan
|
Air (%)
|
Protein (%)
|
Lemak (%)
|
Serat
Kasar
(%)
|
ETN
(%)
|
Kalsium (%)
|
Phosphor (%)
|
Kacang hijau
|
9,3
|
23
|
1,1
|
6
|
57
|
0,15
|
0,3
|
Kacan kedelai
|
8,8
|
38
|
18
|
5
|
24,5
|
0,25
|
0,6
|
Gandum
|
11
|
1,4
|
2,8
|
3
|
69,2
|
0,05
|
0,4
|
U.S.D.A
(1963)
New
Land (1985)
Dapat
dilihat pada table diatas nutrient yang terkandung dalam gandum sangat baik
digunakan untuk campuran bahan pakan ternak unggas (Anggaorodi, 1995).
Protein hewani contohnya daging,
susu, telur menempati urutan tertinggi dalam hal nilai kimia dan nilai
biologisnya. Protein jagung dan roti gandum mempunyai nilai kilmia yang rendah
karena kurangnya satu atau lebih asam aminio. Roti gandum utuh bukan bahan
pangan yang dibutuhkan, misalkan seiris roti gandum murni mengandung kurang
dari 2 gram protein, kurang dari 1/3 mutu protein yang baik, sejumlah 73 irisan
roti gandum murni akan dikonsumsi oleh laki-laki usia 21 tahun, untuk memenuhi
jumlah harian yang disarankan kira-kira 56 gram protein perhari (Lehninger,
1982).
Reaksi- reaksi khas protein misalnya reaksi Xanthoprotein,
reaksi Hopkins-cole, reaksi millon, dan lain-lain. Protein dibagi menjadi dua
yaitu protein yang larut dalm air dan protein yang larut dalam lemak. Protein
yang larut dalam air akan membentuk ion yang bermuatan positif dan negatif,
selain itu protein juga bersifat denaturasi, kristalisai dan sistem koloid
(Poedjiadi, 1994).
Materi dan Metode
Materi
Alat.
Adapun alat yang digunakan pada praktikum acara I tepung gandum adalah tabung
reaksi, pipet tetes, pengaduk, spirtus, gelas ukur, penjepit tabung, kertas
saring, kain muslim, drope plate, kertas minyak, dan mikroskop.
Bahan. Adapun
bahan yang digunakan pada acara I ini adalah tepung gandum, aquades, NaOH 40%,
CuSO4 0,1%, HgSO4, NaNO3 padat, Formaldehid
encer, H2SO4 pekat, Asam Nitrat, NH3, dan larutan
Yod.
Metode
Pengujian tepung gandum
Uji lemak. Digojok sedikit tepung dengan eter, kemudian diuji larutan ber-eter terhadap
lemak dengan menggosokkan kertas minyak.
Uji
protein. Tepung dan air dicampur sehingga menjadi adonan, kemudian adonan
ditempatkan diatas kain muslim, dilipat, dan dipijat-pijat dalam tempat yang
berisi air, dilakukan berulang-ulang dengan menggunakan air baru, air yang
dihasilakn disimpan. Gumpalannya diuji dengan reaksi warna.
Reaksi warna
Uji Biuret. Gumpalan ditambahkan 2 ml NaOH 40% dan ditambahkan beberapa tetes CuSO4
0,1%.
Uji
Millon. Gumpalan ditambahkan 1 ml larutan HgSO4 kemudian
dipanaskan selama 10 menit dan diamati, setelah dingin ditambahkan 1 sendok
NaNO3 padat kemudian dipanaskan selama 10 menit dan diamati.
Uji
Hopkins-cole. Gumpalan ditambahkan 1 ml larutan formaldehid encer dan
ditambahkan H2SO4 pekat kemudian digoyang dan diamati.
Uji
Xanthoprotein. Gumpalan
ditambahkan 1 ml asam nitrat pekat kemudian dipanaskan dan diamati, setelah
dingin ditambahkan NH3 dan diamati.
Uji
pati. Setetes air cucian ditempatkan diatas gelas obyek dan dilihat
dibawah mikroskop butiran pati yang terlihat digambar, digunakan larutan Yod
unutuk menguji pati dan dicatat warnanya, dipanaskan dan dicatat perubahan
warnanya.
Hasil dan Pembahasan
Pengujian tepung gandum
Uji lemak. Pada tabung reaksi tepung gandum dicampur dengan eter
akan menghasilkan warna putih keruh, setelah digojok tepung gandum menempel
pada diding tabung reaksi kemudian diteteskan kedalam drope plate sehingga eter
akan menguap dan drope plate diusap dengan kertas minyak, hasilnya tidak
berbekas atau tidak ada noda lemak dikertas minyak atau ujinya negatif (-), hal
ini menandakan bahwa tepung gandum tidak mengandung banyak lemak. Lemak yang
terkandung dalm tepung gandum sangat sedikit sehingga tidak tereteksi dengan Uji
lemak. Uiji lemak bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kandungan lemak
dalam tepung gandum. Fungsi dari eter itu sendiri adalah sebagai bahan penguap.
Uji protein. Pencampuran tepung gandum dan air sehingga menjadi
adonan, adonan tersebut dilipat, dipijat dan ditempatkan ditempat yang berisi
air, dan dilakukan secara berulang-ulang. Air yang dihasilakan disimpan,
gumpalan yang tertinggal diuji dengan reaksi warna.
Uji Biuret. Gumpalan ditambahkan dengan 2 ml NaOH 40% dan beberapa
tetes CuSO4 0,1%.hasil;nya sedikit terbentuk cicin ungu. Hal ini
menunjukkan bahwa uji Biuret positif (+) karena didalam tepung gandum terdapat
ikatan peptida. Uji Biuret bertujuan untuk mengetahui adanya ikatan peptida
pada tepung gandum, warna unggu disebabkan terbentuknya senyawa kompleks
tembaga Na Biuret.
Uji Millon. Gumpalan ditambah 1 ml larutan HgSO4 kemudian
dipanaskan selama 10 menit, hasilnya larutan berwarna merah. Setelah dingin
ditambahkan 1 sendok NaNO3 padat kemudian dipanaskan dan amati warna
larutan. Hasilnya tetap berwarna merah bata. Menurut Poedjiadi (1994), bahwa
pereaksi Millon adalah larutan merkuri dan merkuri nitrat dalam asam nitrat.
Apabila ditambahkan pada larutan protein, setelah dipanaskan akan menghasilkan
endapan merah bata. Reaksi positif karena terjadi kondensasi Hg dari HgSO4
dari gugus fenol dari asam amino. Jadi uji ini positif yang berarti tepung
gandum mengandung asam amino tyrosin.
Uji Hopkins-cole. Gumpalan ditambah 1 ml larutan Formaldehid encer dan
ditambah H2SO4 pekat lalu digoyang. Hasilnya terbentuk
cincin putih setelah digojok cincin putih hilang, seharusnya terbentuk cincin
ungu. Kemungkinan keslahan ini terjadi karena larutan Formaldehid sudah
terkontaminasi. Jadi uji ini negatif (-) bearti dalam tepung gandum tidak
mengandung asam amino tryptophan. Menurut Poedjiadi (1994), tryptopan dapat
berkondensasi dengan beberapa aldehid dengan bantuan asam kuat, larutan protein
yang mengandung triptopan dapat direaksikan dengan pereaksi Hopkins-cole yang
mengandung asam glioksilat. Setelah direaksikan pelahan akan membentuk lapisan
dibawah larutan protein, kemudian terbentuk cicin ungu pada batas antara kedua
lapisan tersebut.
Uji Xanthoprotein. Gumpalan ditambahkan 1 ml asam nitrat pekat kemudian
dipanaskan dan diamati, setelah dingin ditambahkan NH3 dan diamati.
Hasilnya terbentuk dua lapisan endapan yang terletak di atas berwarna kuning,
lapuisan bawah berwarna kuning bening. Uji ini positif (+) berarti dalam tepung
gandum mengandung asam amino aromatik yaitu tyrosin, tryptofan, dan
fenilalanin. Menurut Poedjiadi (1994), larutan asam nitrat pekat jika ditambah
dengan hati-hati ke dalam larutan protein, akan terbentuk dua lapisan kuning
keruh dan kuning jernih apabila dipanaskan. Jadi uji ini positif (+) yang
berarti tepung gandum mengandung asam amino aromatik yang mengandung tyrosin,
tryptofan, dan fenilalanin.
Uji Pati. Setetes air cucian ditempatkan diatas gelas obyek,
kemudian dilihat diatas mikroskop dan digambar. Digunakan larutan Yod untuk
menguji pati dan dicatat warnanya, panaskan dan dicatat perubahan warnanya tiap
3 menit. Hasilnya 3 menit 1 warna ungu kehitaman, ke 2 warnanya hitam, ke 3
warnanya hitam, ke 4 warnanya hitam, ke 5 warnanya abu-abu, ke 6 warnanya
abu-abu, ke 7 warnanya abu-abu, ke 8 warnanya
ungu, ke 9 warnanya merah, ke 10 warnanya tidak berwarna. Menurut Seodarmo
(1988), hidrolisis Amilum antara lain :
Amilum + Yod ➞ biru
Amilodextrin + Yod ➞ ungu
Eritodextrin + Yod ➞ merah
Akrodextrin + Yod ➞ tidak
berwarna
Maltosa + Yod ➞ tidak
berwarna
Glukosa + Yod ➞ tidak
berwarna
Jadi dapat disimpulkan tahapan hidrolisis amilum sudah
mencapai tahap akrodextrin (tidak berwarna). Untuk hidrolisis karbohidrat ➞ polisakarida ➞ disakarida ➞ sakarida sederhana.
Kesimpulan
Tepung gandum mengandung air 10,3%, N total 2,05%, lemak
2,1%, pentosa 5,1%, total gula 2,6% abu 1,7%, dan P2O3
0,85%.
Uji lemak hasilnya negatif karena tidak terdapat bekas
atau tidak ada noda lemak dikertas minyak. Fungsi dari eter itu sendiri adalah
sebagai bahan penguap.
Uji protein hanya untuk menghasilkan air cucian untuk uji
pati dan gumpalan untuk uji reaksi warna antara lain:
Uji Biuret hasilnya sedikit terbentuk cicin ungu, uji
Biuret positif (+) karena didalam tepung gandum terdapat ikatan peptida.
Uji Millon menghasilkan reaksi positif karena terjadi
kondensasi Hg dari HgSO4 dari gugus fenol dari asam amino. Jadi dalam
tepung gandum mengandung asam amino tyrosin.
Uji Hopkins-cole hasilnya terbentuk cincin putih setelah
digojok cincin putih hilang, seharusnya terbentuk cincin ungu. Kemungkinan
keslahan ini terjadi karena larutan Formaldehid sudah terkontaminasi. Jadi uji ini
negatif (-) bearti dalam tepung gandum tidak mengandung asam amino tryptophan.
Uji Xanthoprotein Hasilnya terbentuk dua lapisan endapan
yang terletak di atas berwarna kuning, lapuisan bawah berwarna kuning bening.
Uji ini positif (+) berarti dalam tepung gandum mengandung asam amino aromatik.
Uji pati mencapai tahap hidrolisis amilum akrodextrin
(tidak berwarna). Untuk hidrolisis karbohidrat ➞ polisakarida ➞ disakarida ➞ sakarida sederhana.
Daftar Pustaka
Anggorodi, H.R, 1995. Nutrisi Aneka ternak Unggas. PT. Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta.
Bonjcan, A.P., and
W.J Angus, 2001. the World Wheat Book : A History of Wheat Breeding. Lavoiser
Pubi. Paris. 1131 pp.
Lehninger, A.L, 1982.
Dasar-dasar Biokimia jilid III. Erlangga. Jakarta.
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. University Indonesia Press.
Jakarta.
ReplyDelete365SBOBET Situs Agen Sbobet, Agen Bola Terpercaya di Indonesia
365sbobet adalah Agen SBOBET Terpercaya Indonesia, Situs Agen Bola Resmi Online Casino Terbaik Official Partner kami adalah Barcelona dan Liverpool.
365Sbobet
agen sbobet
Agen Sbobet Online
Agen Sbobet Terpercaya
Agen Sbobet Indonesia
Agen Sbobet Asia
Agen Sbobet Resmi
Agen Sbobet Mobile
Daftar Agen Sbobet
Situs Agen Sbobet
Website Agen Sbobet
Link ALternatif Agen Sbobet
Bonus Agen Sbobet
Sbobet
Sbobet Online
Sbobet Terpercaya
Sbobet Indonesia
Sbobet Asia
Sbobet Resmi
Sbobet Mobile
Daftar Sbobet
Situs Sbobet
Website Sbobet
Link ALternatif Sbobet
Bonus SbobetAgen Bola
Agen Bola Online
Agen Bola Terpercaya
Agen Bola Indonesia
Agen Bola Asia,
Agen Bola Resmi
Agen Bola Mobile
Daftar Agen Bola
Situs Agen Bola
Website Agen Bola
Link ALternatif Agen Bola
Bonus Agen Bola
Agen Slot
Main Slot
Situs Sbobet
Situs Slot
Slot
Slot Online
Slot Terbaik
Website Slot